REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Rumpun studi ilmu sosial dan manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menempati peringkat 153 terbaik di dunia berdasarkan pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) 2022.
"Rumpun bidang studi dengan performa terbaik di UGM adalah ilmu sosial dan manajemen. Kategori ini memayungi berbagai bidang studi, antara lain 'social policy and administration' dan 'development studies' yang menempati peringkat pertama di Indonesia dan masuk ke dalam 51-100 besar dunia," kata Sekretaris Rektor UGM Gugup Kismono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
Gugup menambahkan, dari semua bidang studi yang menerima penilaian, "theology, divinity and religious studies" yang termasuk di dalam rumpun "Arts and Humanities" berada di peringkat paling tinggi, yaitu nomor 47 di dunia dan nomor 1 di Indonesia. Pada rumpun yang sama, "Modern Languages" juga menduduki peringkat pertama di tingkat nasional, diikuti dengan "Architecture/Built Environment" pada peringkat kedua.
Dalam rumpun bidang studi "natural sciences", menurut dia, bidang studi geografi UGM bertahan di posisi kesatu di Indonesia secara konsisten dari tahun 2019 hingga tahun ini dan termasuk dalam 101-150 besar pada taraf global. "Seperti halnya geografi, bidang studi 'business and management studies' yang berada di rumpun bidang studi 'social sciences and management' juga terus mempertahankan posisinya pada peringkat pertama di Indonesia. Bidang-bidang lain juga mengalami peningkatan peringkat," kata dia.
Kepala Kantor Jaminan Mutu (KJM) UGM Prof Indra Wijaya Kusuma menambahkan terdapat lima kriteria utama yang mendasari pemeringkatan yang dilakukan oleh QS ini, yaitu reputasi akademik, reputasi lulusan, jumlah sitasi publikasi, h-index atau tolok ukur produktivitas dan dampak dari hasil publikasi yang diterbitkan dosen dan peneliti, dan yang terbaru International Research Network (IRN).
Asesmen terhadap reputasi akademik dan reputasi lulusan, kata Indra, dilakukan melalui survei kepada mitra-mitra perguruan tinggi, seperti perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mahasiswa lulusan perguruan tinggi. "Nilai sitasi dan h-index diukur berdasarkan publikasi yang terindeks di pangkalan data Scopus. Untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan QS perguruan tinggi harus memenuhi 'paper threshold' atau jumlah minimal artikel penelitian yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir," kata dia.