Jumat 05 May 2023 06:34 WIB

Sowan ke Ponpes Girikusumo Mranggen, Ganjar Serukan Pendidikan Keagamaan Rawat Kebangsaan

Ganjar disambut langsung pengasuh ponpes KH Munif Zuhri.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Girikusumo yang terletak di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Kamis (4/5/2023) siang.
Foto: Dok. MHJT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Girikusumo yang terletak di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Kamis (4/5/2023) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Masih dalam suasana Idul Fitri 2023, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Girikusumo yang terletak di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Kamis (4/5/2023) siang. Seperti dilansir dari Antara, saat kedatangannya ke ponpes yang didirikan sejak tahun 1868 oleh Syeikh Muhammad Hadi bin Thohir itu, Ganjar disambut langsung pengasuh ponpes KH Munif Zuhri atau akrab disapa Mbah Zuhri, beserta ratusan santri.

"Saya lama tidak ke sini. Yang pertama ya silaturahmi, halal bi halal, ya bodo (lebaran)," ujar Ganjar seusai sowan.

Baca Juga

Selain sowan dan lebaran dengan KH Munif Zuhri atau akrab disapa Mbah Zuhri, Ganjar mengaku juga belajar banyak hal. Seperti pentingnya memajukan pendidikan keagamaan, hingga merawat kebangsaan.

Hal itu, kata Ganjar, dikarenakan keaktifan dan komitmen sosok Mbah Zuhri memajukan pendidikan keagamaan, khususnya di pesantren dengan menjalankan kerja sama dengan beberapa pakar dari kampus.

"Beliau punya ide yang banyak, beliau sedang mengembangkan diskusi-diskusi antara kampus dengan pesantren dan sudah berjalan beberapa seri. Kiainya ada, pakarnya ada dan pernah berkeliling di beberapa tempat, di kampus, di rumah dinas saya juga pernah, di pondok ini diskusi bagaimana merawat bangsa ini," kata Ganjar.

Menurut pria berambut putih itu, lingkungan pendidikan pondok pesantren memang harus mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi seperti yang dijalankan Mbah Zuhri.

Dalam penanaman nilai-nilai pendidikan keagamaan dan penghormatan terhadap tokoh agama dan orang tua itu, ihwal merawat bangsa dan negara, serta persatuan dan kesatuan Indonesia juga wajib dilakukan di lingkungan pesantren.

Maka dari itu, lanjut Ganjar, slogan Hubbul Wathon Minal Iman yang berarti cinta tanah air atau nasionalisme adalah sebagian dari iman, dapat diamalkan, terutama oleh para santri dan pelajar.

"Saya banyak mendapatkan ide-ide dari beliau, bagaimana merawat bangsa bersama-sama biar para anak muda para pelajar ini kelak kemudian cintanya pada bangsa dan negara tidak pernah luntur, penghormatan pada romo, kiai, ulama, orang tua tidak luntur, hubbul wathon minal iman ada di situ," ujar Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement