Kamis 13 Jul 2023 13:19 WIB

Museum Prasejarah Sangiran Segera Teliti Fosil Temuan Warga Karanganyar

Setelah dibersihkan, baru dapat diperkirakan storyline dari fosil ini.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Bentuk fosil yang ditemukan warga Sragen, Kamis (13/7/2023).
Foto: Dokumen
Bentuk fosil yang ditemukan warga Sragen, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Seorang warga di Dusun Sidomulyo, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, menemukan fosil dibungkus sedimen kurang lebih 70 centimeter yang diduga merupakan gigi dari gajah. Atas temuan itu, pihak Museum Prasejarah Sangiran segera melakukan penelitian.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sub Koordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar. Ia menceritakan hal itu bermula dari laporan masyarakat sehingga pihaknya langsung terjun langsung ke lapangan.

"Kemarin ada masyarakat yang menggali untuk pondasi rumah, karena masyarakat sudah banyak yang tahu dibiarkan lalu lapor ke kita, kita lakukan penyelamatan sesuai prinsip atau kaidah yang ada," kata Iskandar, Kamis (13/7/2023).

Dijelaskan fosil yang ditemukan tersebut diduga menjadi bagian dari gigi gajah. Kendati demikian, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah gigi itu milik gajah atau merupakan fosil lainnya pasalnya masih dalam proses penelitian.

"Kita juga selalu melakukan inventarisasi kita beri nomor jadi datanya tercatat. Ini baru dibawa ke lab dan akan dipastikan karena tadi baru perkiraan fosil gajah, dilihat seperti gigih gajah, kalaupun gajah nanti dipastikan gajah jenis apa, karena yang kelihatan baru sebagian, itu nanti baru dipastikan lagi di sana," ujar dia.

Nantinya setelah fosil tersebut dibersihkan, imbuhnya, baru dapat diperkirakan storyline dari temuan ini. "Nanti juga dibersihkan, pasir-pasir atau metri tanah itu justru membawa informasi misalnya itu berada di lapisan paling apa, lokasi di lapisan apa, bisa memberikan petunjuk tahun berapa hingga berat makanya dibawa ke lab,"  jelasnya.

"Kita lihat kondisi cukup baik atau tidak, ada hal baru atau tidak dari temuan yang baru itu, kemudian juga penyegaran untuk rotasi koleksi atau tidak," kata Iskandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement