REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan meluncurkan prangko Buk Renteng. Peluncuran prangko seri penanda kota itu mengambil momen peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan, prangko Buk Renteng itu merupakan hasil kolaborasi Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Pos Indonesia, dan Komunitas Filateli Indonesia.
Menurut Ishadi, prangko Buk Renteng tadinya ingin direalisasikan pada 2023. Namun, karena terkendala, akhirnya baru akan diluncurkan tahun ini, pada momen peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman. “Kami mengambil momentum hari jadi ini untuk peluncuran prangko. Harapannya itu akan jadi branding Sleman terkait pariwisata,” kata dia di Pendopo Parasamya, Sleman, Senin (6/5/2024).
Buk Renteng atau atau Selokan Van Der Wijck merupakan salah satu bangunan cagar budaya, yang telah ditetapkan Bupati Sleman melalui Keputusan Nomor 72.4/Kep.KDH/A/2022. Bangunan yang berada di wilayah Dukuh Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, itu dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Buk Renteng memiliki peran penting untuk irigasi di daerah lumbung pangan DIY.
Ishadi berharap peluncuran prangko dapat semakin mengenalkan Buk Renteng, sekaligus juga wilayah barat Kabupaten Sleman. Hal itu pun diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi wilayah barat Sleman.
Prangko Buk Renteng juga diharapkan menarik minat para filatelis. Ishadi mengatakan, prangko edisi khusus tersebut mulai dijual secara umum pada 15 Mei 2024. “Sehingga bagi filatelis-filatelis dapat mendapatkan prangko pada tanggal 15 Mei, dengan harga Rp 3.500,” kata Ishadi.