Jumat 03 Oct 2025 16:44 WIB

Dua Rumah Sakit Tambahan Disiagakan untuk Evakuasi Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny

Dua RS adalah RS Bhayangkara Polda Jatim dan RS Bhayangkara Pusdik Porong

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Dugaan banyaknya korban akibat ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Sidoarjo yang masih belum ditemukan mendorong pihak kepolisian untuk mengambil langkah cepat. Melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur, dua rumah sakit tambahan kini disiapkan guna mempercepat proses identifikasi jenazah.

Dua rumah sakit tersebut adalah RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya dan RS Bhayangkara Pusdik Porong. Keduanya ditunjuk untuk mendukung RS Siti Hajar Sidoarjo, yang sejak awal telah menjadi pusat pos ortem para korban. Penambahan fasilitas ini dilakukan karena RS Siti Hajar mulai kewalahan menangani jenazah yang masuk.

Baca Juga

"Di sana (RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya dan RS Bhayangkara Pusdik Porong -red) ada pendinginnya, es pendinginnya juga, sudah biasa menangani, dahulu pernah menangani korban pesawat AirAsia. Jadi, RS Bhayangkara di Surabaya dan RS Polri di Porong kami perintahkan untuk siap semuanya," ujar Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Mohammad Khusnan kepada wartawan, Kamis (2/10/2025), malam.

Tak hanya soal fasilitas, kedua rumah sakit itu juga dinilai siap secara teknis dan memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dalam menangani tragedi berskala besar. Khusnan juga mengungkapkan Polda Jatim telah membentuk sejumlah tim identifikasi khusus untuk mempercepat proses penanganan korban.

Setiap fase dilengkapi dua tim, dan jumlahnya bisa disesuaikan jika diperlukan. "Setiap fase itu dua tim, jadi total ada empat. Kemarin sempat delapan saya bentuk. Satu tim itu minimal empat orang," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement