Senin 23 Jan 2023 10:52 WIB

'My Hero Academia' Perlihatkan Masa Lalu Tragis Hawks

Komisi Keamanan Publik melihat Hawks memiliki potensi menjadi pahlawan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Masa kecil pahlawan nomor dua di My Hero Academia, Hawks.
Foto: Dokumen
Masa kecil pahlawan nomor dua di My Hero Academia, Hawks.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- My Hero Academia season 6 memperlihatkan masa lalu tragis dari pahlawan yang berada di peringkat nomor dua, Hawks. Hawks yang merupakan pahlawan bersayap itu menjadi salah satu pahlawan paling populer di Hero Society.  

Dalam episode terbaru MHA yakni episode 129, diperlihatkan kondisi Hawks ketika masih kecil. Pahlawan terkuat waktu itu, All Might masih berperang melawan kejahatan, begitu juga Endeavour yang waktu itu berada di peringkat dua.

Kehidupan Hawks bersama orang tuanya tidak harmonis, dan berada dalam kondisi yang serba kekurangan. Ayahnya yang merupakan buronan karena terlibat kasus pembunuhan, tidak peduli dengannya.

Hawks seringkali disiksa oleh ayahnya dan menganggap Hawks sumber dari ketidakberuntungan dalam hidupnya. Bahkan, ibu Hawks juga tidak jauh berbeda dengan ayahnya, yang menganggap ia tidak ada.

Ibu Hawks memiliki Quirk yang memungkinkannya untuk bisa menggandakan bola matanya, dan dapat melayang di udara. Kemampuan tersebut membuatnya dapat mendeteksi bahaya yang mengintai suaminya.

Ibu Hawks bekerja tanpa lelah untuk memastikan suaminya lolos dari kejaran polisi. Ia selalu meminta agar ayah Hawks tersebut tidak melarikan diri darinya, dan tidak memperhatikan Hawks sama sekali.

Hingga akhirnya ayahnya ditangkap berkat upaya heroik Endeavor, membuat Hawks dan ibunya keluar dari rumahnya. Dengan ayahnya yang sudah ditangkap, membuat Hawks mengagumi Endeavor karena merasa telah diselamatkan dari kekejaman ayah kandungnya sendiri.

Public Safety Commission (Komisi Keamanan Publik) melihat Hawks memiliki potensi untuk menjadi pahlawan, dan memberi tawaran kepadanya agar mengikuti pelatihan menjadi seorang pahlawan profesional.

Setelah bertahun-tahun, Hawks akhirnya menjadi pahlawan yang bekerja di bawah perintah Public Safety Commission. Namun, setelah serangan yang dipimpin Re-Destro menghancurkan Public Safety Commission, ia tidak lagi berada di bawah perintah organisasi apapun.

Kondisi pasca-perang antara pahlawan dengan Paranormal Liberation Front juga meluluhlantakkan Jepang. Banyak pahlawan maupun penjahat yang menjadi korban, dan tidak sedikit pula yang terluka parah, termasuk masyarakat sipil.

Salah satunya Hawks yang mengalami luka cukup serius. Seluruh sayapnya terbakar oleh Quirk dengan jenis blueflame yang dimiliki Dabi, salah satu petinggi Paranormal Liberation Front.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement