REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Operasi pasar murah akan digelar di tingkat kemantren/kecamatan wilayah Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Operasi pasar murah itu merespons adanya kenaikan harga bahan pangan di pasaran, seperti beras.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pemkot bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan operasi pasar murah di 14 kecamatan. “Akan kita gelar mulai tanggal 26 Februari di seluruh kemantren,” kata dia, Selasa (20/2/2024).
Selain membantu warga, diharapkan operasi pasar murah ini dapat mengendalikan harga komoditas di pasaran, seperti beras, serta menjaga laju inflasi daerah. Menurut Singgih, pada operasi pasar murah nanti akan disediakan setidaknya 34 ton bahan kebutuhan pokok.
“Operasi pasar murah adalah cara kita untuk bisa memberikan bahan pangan kepada masyarakat. Untuk penyediaan stok bahan pangan, khususnya beras, kuotanya tentu akan kita sesuaikan dengan wilayahnya,” ujar Singgih.
Dalam upaya mengendalikan harga, selain operasi pasar murah, dilakukan juga upaya intervensi dengan menambah stok melalui Kios Segoro Amarto di beberapa pasar. Penambahan stok dan operasi pasar murah ini dilakukan bekerja sama dengan Bulog.
Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan, untuk operasi pasar murah digandeng juga sejumlah toko ritel agar komoditas yang disediakan lebih bervariasi. Diharapkan juga ada harga promo bagi masyarakat.
Riswanti mengatakan, untuk operasi pasar murah di kecamatan nanti, masyarakat diminta membawa kartu tanda penduduk (KTP). Ihwal komoditas beras, masyarakat rencananya mendapatkan kuota masing-masing 10 kilogram. “Nanti, apabila setelah selesai ternyata persediaan masih ada, warga boleh antre lagi,” ujar dia.